Tuesday, October 13, 2009

Proposal Pemasaran

Latar Belakang
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat.
Adapun mahasiswa sebagai generasi penerus sekaligus elemen intelektual dalam masyarakat adalah salah satu pihak yang turut mengemban amanah pembangunan bangsa. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, peran serta mahasiswa dalam masyarakat tidaklah dibatasi pada kewajiban akademis dan lingkungan kampus saja, melainkan juga vital pada berbagai fungsi lain di lapangan. Mahasiswa dituntut untuk secara kritis mampu terlibat lebih aktif dalam upaya pembangunan nasional, melalui proses belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan. Dan pengabdian mahasiswa di bidang pembangunan masyarakat ini dapat dimulai sejak dini melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti. Salah satu langkah yang dapat diambil mahasiswa, adalah melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan dan kemanusiaan. Dengan salah satu bentuknya adalah kegiatan Bakti Sosial Bencana Alam Gempa Padang September 2009.
Diharapkan melalui kegiatan baksi sosial yang terorganisir ini akan mampu meringaankan beban masyarakat yang sedang menderita musibah agak dapat memperbaiki taraf hidupnya. Pecinta alam Universitas Multimedia Nusantara, Ultimapala akan mengalang kerjasama dengan UKM pecinta Alam dari berbagai Universitas di Jakarta untuk dapat ukut melakukan bakti sosial bersama.


Tujuan
Event yang dilaksanakan ini bersifat sosial guna meringankan beban warga yang terkena musibah gempa. Dengan melakukan event ini kami merangkul para pecinta alam, khusunya pemuda dan mahasiswa untuk ikut andil meringkan beban mereka.
Kegiatan yang dilakukan sepenuhnya merupakan bentuk dolidaritas yang akan didukung oleh sarana dan prasarana dari event ini. Sumbangsih kami dalam hal ini berupa membangkitkan kembali jiwa sosial dan perbaikan alam yang kini semakun terpuruk.
Masyarakat yang kini masih dalam kondisi trauma tidak hanya membutuhkan dorongan moral namun bantuan dalam bentuk materi. Untuk itu kehadiran para sukarelawan yang akan datang kesana akan sangat meringankan beban mereka.

Targeting
1. Masyarakat
a. Ibu-ibu
b. Bapak-bapak
c. Remaja
d. Anak-anak

2. Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam di Jakarta
- Universitas Multimedia Nusantara
- Universitas Indonesia
- Universitas Taruma negara
- Universitas Trisakti
- Universitas Pancasila
- Universitas Nasional
- Universitas Pelita Harapan
- Univerisitas Mercubuana

3. Komunitas Pecinta Alam di Jakarta
4. Media Massa

Sponsorship
• Sponsor Tunggal
• Aqua
Sebagai organisasi yang juga berhubungan langsung dnegan Unicef, Aqua yang kini telah bergabung bersama Danone memiliki kesempatan besar untuk kemabli memeberikan sumbangsihnya. Melalui gerakan 1 litaer untuk 10 liter tentu juga dapat membantu masyarakat Padang yang tertimpa bencana.

• Donatur
Sumber dana yang tidak mengharapakan benefit ataupun keuntungan dari event ini. Donatur dapat berasal dari sukarelawan maupun orang umum yang ingin memeberikan konstribusinya.

Media Iklan
Dalam event ini sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan – pesan iklan ada dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas). Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard)
Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan terbagi dua jenis yaitu :
- Media lini atas (above the line) ; media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan, contoh ; televisi, radio, majalah, surat kabar.
Dalam kategori ini event yang bersifat sosial ini tentu akan mengeluarkan banyak biaya yang besar. Oleh karena itu beriklan melalui media ini akan diminimalisir atau digunakan sesuai dengan budget yang tersedia.
- Media lini bawah (below the line) ; media pendukung dalam kegiatan periklanan, contoh : pamflet, brosur dan poster. Pemasaran event ini akan melalui advertorial dan juga press release yang akan dikirimkan kepada media cetak seperti (Koran) Kompas, Media Indonesia, Republika, Warta Kota, dan (Majalah) Hai, Kawanku, Gadis.

Nilai Jual Event
Event ini nantinya diharapkan mempu menarik minat media, pasalnya sekarang ini sedikit sekali event yang merangkul pata pemuda untuk melakukan baksi sosial. Hal ini juga terlihat dari besarnya minat dari masing-masing komunitas untuk turut bergabung dalam kegiatan sosial ini. Event ini juga telah mendapat dukungan dari organisasi pemerintahan setempat guna memperlancar kegiatan yang kiranya dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu.
Selain melakukan bakti sosial, event ini diharapkan akan meringankan dan menaikkan semangat para masyarakat dan menumbuhkan rasa empati yang besar bagi masyarakat yang tidak turut datang ke Padang namun turut memberikan sumbangsihnya melalui dukungan materi.

Unsur 3E dalam Pemasaran Event
1. Entertainment
Event ini dipastikan akan memberikan hiburan bagi masyarakat padang selaku subjek yang akan dibantu, namun bagi para sukarelawan dan juga donatur tentu saja kana ada hiburan tersendiri. Hiburan itu berupa kepuasan batin karena telah meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang kesusahan.
Komunitas mahasiswa dan juga sukarelawan juga akan membantu aak-anak yang saat ini belum dapat melanjutkan pendidikan dengan mengadakan sekolah darurat. Komunitas ini nantinya akan dibagi menjadi riga bagian kelompok. Kelompok pertama bertugas bersama masyarakat mengadakan bakti sosial berupa pembersihan lingkungan dan penyuluhan kesehatan. Kelompok dua membantu anak-anak dan kelompok kita bertugas bersama alam.

2. Excitement
Kegiatan ini sudah barang tentu berkesan bagi setiap orang yang bergabung dalam kegiatan ini. Bagi komunitas ini akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, begitu juga bagi masyarakat. Salah satu usahanya adalah, para komunitas akan menanam pohon di Padang sebagai tanda pernah melakukan bakti sosial disana.

3. Enterprise
Dengan merangkul komunitas mahasiswa pecinta alam, panitia telah bertindak berani mengambil risiko. Event ini akan menjadi event besar bagi mahasiswa dan sukarelawan yang bergabung didalamnya.

Kepanitiaan
1. Panitia Pusat
Pelindung :
Penanggung Jawab :
Ketua Pelaksana :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi Acara :
Seksi Humas :
Seksi Logistik :
Seksi Konsumsi :
Seksi Dekorasi & Dokumentasi :
Koordinator Transportasi :
Pelaksana Teknis :

2. Panitia Lokal
Pelindung :
Penanggung Jawab :
Ketua Pelaksana :
Sekretaris :
Bendahara :

Seksi Acara :
Seksi Humas :
Seksi Logistik :
Seksi Konsumsi :
Seksi Dekorasi & Dokumentasi :
Koordinator Transportasi :
Pelaksana Teknis :


Estimasi Budget
xxx

8P dalam Pemasaran Event
1. Product
Event bakti sosial ini menghasilkan kegiatan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memberikan bantuan secara moril ataupun moril kepada masyarakat diharapkan dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup mereka nantinya.
Dengan menyediakan sarana air bersih serta memberikan penyulihan bagaimana merawat kesehatan dalam situasi darurat seperti sekarang diharapkan masyarakat nantinya akan menjadi lebih sadar akan kesehatan dan tidak putus asa. Kami juga akan membangun sekolah darurat untuk tempat sementara anak- menimba ilmu sementara sekolahny dibangun kembali dengan menggunakan tenda. Dengan menumbuhkan semangat pada anak-anak, akan membuat mereka melupakn trauma mereka terhadap gempa.
2. Price
Event ini bersifat non profit sehingga bantuan dan partisipasi dari masyarakat yang tidak tertimpa bencana serta donatur sangatlah diharapkan. Untuk mengirim para komunitas ke Padang, juga telah bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk membantu dengan kapal.
3. Place
Lokasi bakti sosial akan difokuskan di Padang. Di lokasi yang dekat dengan public service sehingga para sukarelawan juga tidak akan kesulitasn untuk menjalin komunikasi ke luar Padang.
4. Promotion
Promosi melalui media cetak, press release, press conference serta kominitas mahasiswa itu sendiri.
5. Public Relations
Advertorial dan press release.
6. Permission
Ijin akan bekerja sama dnegan instansi pemerintah.
7. Power
8. Policy

Launching Event
Event ini merupakan event sosial yang akan di Launching dengan mengadakan press conference dan menguncak media cetak maupun elektronik. Perwakilan dari komunitas dan sukarelawan pun akan turut hadir dalam launching ini. Launching akan diadakan satu minggu sebelum keberangkatan tim sukarelawan ke Padang. Lalau akan diadakan press confrence barikutnya ketika tim akan berangkat dan tiba di Padang.

Saturday, October 10, 2009

Rangkuman Bab II dan III buku Filsafat-

BAB II

 

The Need for System of Ethics

Membentuk stabilitas sosial : Etika merupakan dasar dari peradaban manusia sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan untuk stabilitas sosial. Sistem etika dibutuhkan untuk membangun kerjasama dan kepercayaan antar masing-masing individu yang berinteraksi dalam lingkungan sosial. Setiap individu saling bergantung satu sama lain sehingga masing-masing memiliki semacam kesepakatan untuk melakukan sesuatu karena ada kepentingan pada masing-masing individu.

Membangun hirarki moral : Sistem etika dapat membantu individu untuk menentukan hal-hal yang menjadi kebutuhan utamanya. Hal ini berkaitan dengan moral (antara yang baik dna buruk). Hirarki moral ini merupakan gambaran dari pentingnya norma-norma yang ada dalam masyarakat. Norma-norma itu menjadi prioritas bagi individu.

Menyelesaikan konflik : Sistem etika dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik antar individu.

Mengklarifikasi nilai : setiap tindakan yang dilakukan oleh individu memiliki nilai tersendiri, oleh sebab itu, sistem etika berguna untuk menilai dan mengklarifikasi sebuah tindakan yang terjadi. Tindakan-tindakan tersebut diklarifikasikan dengan menentukan itu baik atau tidak, patut atau tidak.

 

The Functions of The Media Within Ethical System.

Pengaruh media yang besar dapat menentukan apa saja tindakan penting yang diambil oleh audience. Melalui media, audience akan dapat mengetahui apa saja yang baik dan sebaliknya sehingga dapat menentukan tindakan apa-apa saja yang baik dilakukan. Dapat dikatakn bahwa media menjadi contoh bagi audience untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Fungsi media :

·         Sumber informasi

·         Media komunikasi

·         Hiburan

 

Requirements of a System of Ethics

Shared Values

Dalam sistem etika ada yang disebut ethical judgement (penilaian etika). Dimana nilai tertentu dianggap sebagai satu nilai yang satu oleh individu. Satu nilai tersebut memiliki makna yang sama sehingga nilai-nilai tersebut tidak hanya dimiliki oleh satu individu saja.

Wisdom

Nilai etika haruslah merupakan nilai bersama yang berlaku sosial. Nilai ini merupakan wujud keseimbangan sosial sehingga nilai yang disebut norma itu masuk akal dan bisa diterima.

Justice

Sistem etika merupakan keseimbangan, sehingga individu haruslah diperlakukan sama, tidak ada perbedaan. Nilai tersebut membentuk perlakuan sama terhadap orang-orang dalam penyelesaian masalah.

Freedom of Choice

Etika memberikan kebebasan untuk dapat memilih tindakan maupun pemikiran.

Accountability

Setiap individu haruslah dapat mempertanggungjawabkan setiap tindakannya, itulah sistem etika.

 

Moral Duty

Dua jenis tanggung jawab moral

1.    General Ethical Obligations,

Adalah tanggung jawab moral untuk menaarti norma (aturan) yang memang harus ditaati dan hanya bisa dilanggar pada kondisi tertentu.

2.    Particularistic Obligations

Adalah tanggung jawab moral berupa menaati norma (aturan) yang berlaku khusus pada situasi tertentu, misalnya dosen kepada mahasiswanya.

 

The Nexus of Law and Ethics

Bentuk dari hukum dan etika adalah prinsip etika yang berkembang di masyarakat. Bentuknya berupa undang-undang hukum pidana untuk perbuatan-perbuatan seperti membunuh, mencuri, menipu, dll.

 

Institution and Social Responsibility

Etika dan moral tidak hanya melekat pada individu melainkan juga pada indtitusi. Bentuknya berupa social responsibility untuk stakeholder dan shareholder. Social responsibility mengarah pada komitmen tanggung jawab tindakan institusi itu sendiri tentang suatu hal.

Meskipun dasarnya adalah untuk melayani pemegang saham dan pemegang kepentingan, Bentuk social responsibilty dapat berupa memberikan pelayanan ekstra terhadap orang yang merasa tidak puas pada kinerja institusi.

 

Social Responsibilty in The Media

Saat ini institusi media massa juga mendapat tuntutan untuk melakukan social responsibility. Sebelumnya media tidak memiliki social responsibilty nanun begitu, kini media sadar bahwa masing-masing memiliki tugas moral, yaitu social responsibilty

Proses social responsibilty media yaitu dengan meyakinkan pihak petinggi media untuk memperhatikan social responsibilty. Dengan memperhatikan social responsibilty maka akan dapat mmeberikan pengaruh bai perusahaan terutama bagi image  perusahaan. Tidak hanya itu, dengan social responsibilty pun secara tidak langsung indtitusi mendekatkan diri kepada publik.

Munculnya kesadaran media akan social responsibilty terlihat dalam tiga hal yaitu:

·      Aturan (norma etika) yang diciptakan untuk mengatur tindakan-tindakan institusi media.

·      The Ombudsmen System adalah sebuah sistem di mana media memiliki peran sebagai mediator.

·      News Council, lembaga yang terbentuk dengan tujuan untuk menginverstigasi keluhan audience kepada media, menginvestigasi hukuman yang diberikan, dan kemudian mempublikasikannya. 

Monday, October 5, 2009

Latar Belakang Budaya Orang Tua yang Mempengaruhi Komunikasi

Sistem Komunikasi Indonesia

Delima Juni Hastuti – 07120110009

 

Menurut Koentjoroeningrat kebudayaan adalah kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia. Oleh karena itu, masing-masing individu memiliki ciri khasnya tersendiri sesuai dengan lingkungan tempatnya tumbuh besar dan menjalin sosialisasi.

Seperti definisi kebudayaan, saya pun mendapatkan hasil karya dari budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan yang saya dapatkan dari orangtua saya. Kedua orang tua saya sama-sama berasal dari suku jawa. Bapak saya berasal dari Jawa Tengah sedangkan ibu saya berasal dari Jawa Timur dan Yogyakarta.

Secara kesuluruhan, nilai-nilai yang diajarkan kepada saya, tidaklah memiliki perbedaan yang besar. Hampir sama, karena kedua orangtua saya tidak benar-benar berasal dari suku yang berbeda, hanya berbeda daerah. Yang membedakan adalah cara berpikir orang tua saya yang saling bertentangan sehingga mempengaruhi saya untuk memiliki pendirian sendiri.

Bapak saya, merupakan satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga, dalam mendidik anak, beliau cenderung keras dan overprorective karena dibesarkan dalam lingkungan yang kesemuanya saudaranya wanita dan diharuskan melindungi sebagai anak laki-laki. Belum lagi, bapak saya berasal dari pendidikan militer yang memiliki sikap tegas dan penuh perhitungan dalam melakukan sesuatu, alasannya agar segala tindakan tidak menimbulkan masalah. Sedangkan ibu saya berasal dari keluarga yang Jawa yang sudah lebih modern dan memandang emansipasi sebagai kemajuan jaman yang mestinya dihargai.

Kebiasaan dan pemikiran kedua orang tua saya ini, memang memepengaruhi dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai seoarng individu. Dari bapak, saya mendapatkan sikap protective terhadap sesuatu dan cenderung berhati-hati dalam memilih. Misalnya saat mengobrol dengan teman-teman saya cenderung diam dan mendengarkan apa yang orang lain katakan, hingga saya merasa yakin bahwa saya harus ikut berbicara. Hal tersebut karena bapak saya mengajarkan bahwa jika tidak yakin dengan apa yang diucapkan sebaiknya diam daripada menunjukan kesoktahuan sehingga menimbulkan sakit hati pada orang lain.

Dari ibu, saya mendapatkan sikap yang mandiri serta tidak mudah menyerah. Karena ibu sejak kecil sudah diajarkan untuk mandiri, hal tersebut pun berlaku pada saya. Dia mendidik saya agar menjadi wanita yang kuat dan tidak lemah. Contohnya ketika saya pulang terlambat, saya akan menelpon ke rumah dan ibu akan menanggapi dengan santai. Dia percaya bahwa saya bisa sampai di rumah dengan baik, tapi bapak yang sedari dulu telah menjadi orang yang melindungi adik-adik wanitanya merasa harus menelpon saya berkali-kali untuk memastikan jika saya memang baik-baik saja.

Kedua orang tua saya memang sama-sama berasal dari suku Jawa namun latar pendidikan yang mereka dapatkan secara psikologis maupun adat kebiasaan berbeda sehingga nilai yang saya dapatkan pun berbeda.

Saturday, October 3, 2009

Definisi Filsafat

Studi mengenai filsafat merupakan bagian dasar dari sifat dan hubungan manusia untuk menunjukan eksistensinya. Secara kognisi dapat diartikan bawa ilmu-ilmu yang ada merupakan pohon sedangkan filsafata merupakan tanah yang merupakan akar dari ilmu-ilmu tersebut.[1]

Filsafat merupakan sebuah sistem komprehensif dari ide-ide berdasarkan sifat-sifat manusia yang memebentuknya serta realitas yang ada di lingkungan manusia itu sendiri. Hal ini dapat dijadikan panduan untuk hidup karena masalah itu merupakan kebutuhan mendasar dan meluas dikarenakan rasa ingin tahu yang besar. Sehingga hal tersebut menentukan arah dalam hidup manusia serta bagaimana manusia memperlakukan orang lain

Topik yang alamat filsafat jatuh ke dalam beberapa bidang yang berbeda, yaitu : 
1. Metafisika (teori kenyataan). 
2. Epistemologi (teori pengetahuan) 
3. Etika (teori tentang nilai-nilai moral) 
4. Politik (teori hak-hak hukum dan pemerintahan) 
5. Estetika (teori sifat seni)

Dalam bahasa Yunani, "filsafat" berarti "cinta kebijaksanaan." Filosofi ini didasarkan pada argumen rasional dan fakta menarik. Sejarah ilmu-ilmu modern dimulai dengan pertanyaan filosofis, dan metode percobaan ilmiah dan bukti tetap merupakan contoh pendekatan yang umum seorang filsuf mencoba untuk membawa ke pertanyaan: satu yang logis dan ketat. Namun, sementara hari ini ilmu pengetahuan berfokus pada pertanyaan-pertanyaan khusus dalam domain terbatas, pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan oleh filsafat tetap yang paling umum dan paling dasar, isu-isu yang mendasari ilmu pengetahuan dan berdiri di dasar sebuah pandangan dunia.

Filsafat dapat menimbulkan beberapa pertanyaan, dapat memiliki makna yang dalam dan yang terluas. Untuk membahas masalah-masalah yang muncul dalam setiap cabang-cabang filsafat diperlukan adanya integrasi semua realitas (metafisika) atau kemanusiaan (Epistemologi, etika, politik, dan estetika).

Akal merupakan dapat dijadikan cara untuk menemukan jawaban tentang filsafat. Namun, para filsuf seringkali tidak sependapat dengan filsuf lainnya karena adanya perbedaan pikiran dan akal itu tadi. Oleh karena itu ada banyak sekali kajian filsafat di seluruh dunia.

Selama perjalanan sejarah, para filsuf telah menawarkan sistem filsafat yang berbagai macam di masing-masing cabang filsafat. Aristoteles, menulis sistem seperti di zaman kuno, mengajar bahwa kita bisa mengetahui realitas dan mencapai kebahagiaan. Secara lebih modern, filsuf seperti John Locke dan Immanuel Kant juga menulis laporan yang sistematis dari pemikiran mereka. Sebagian besar filsuf modern, bagaimanapun, telah mengkhususkan diri dalam satu bidang filsafat, meskipun beberapa sekolah filsafat telah muncul yang ditandai dengan pemikiran umum anggota-anggota mereka pada berbagai isu dan para anggota untuk berbagi kekaguman rantai tokoh sejarah. Sekolah ini termasuk yang memiliki paham Pragmatisme, Positivisme Logis, dan Eksistensialisme.

Hari ini isu-isu filsafat sering memasuki kehidupan publik melalui politik atau gerakan sosial, beberapa agama dalam inspirasi, seperti konservatisme Kristen, dan lain-lain sekuler, seperti environmentalisme sayap kiri dan sosialisme. Ide-ide dari gerakan seperti itu sering disebut ideologi. Istilah, "ideologi," adalah nama lain untuk sistem ide yang telah  dibicarakan. Meskipun fokus gerakan adalah ideologi politik, keyakinan politik mereka cenderung berakar pada konsep berbagi realitas, sifat manusia, dan nilai-nilai.

Ketika itu diakui bahwa perbedaan pemikiran ini berurusan dengan realitas, filsafat telah sibuk dengan nilai-nilai berharga yang tertanam dalam tradisi sosial, yang telah bermunculan dari bentrokan berakhir dan sosial dari lembaga-lembaga. Itu akan terlihat bahwa tugas filsuf di masa depan adalah untuk memperjelas ide-ide untuk sosial dan moral pertarungan hati mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk menjadi sejauh yang secara manusiawi mungkin sebuah orang untuk menangani perbedaan ini.[2]

Definisi filsafat berdasarkan Middle English philosophie, from Old French, from Latin philosophia, from Greek philosophiā, from philosophos, lover of wisdom, philosophe.

1.       Cinta dan mengejar kebijaksanaan oleh intelektual dan moral berarti disiplin diri. 
Penyelidikan sifat, penyebab, atau prinsip-prinsip realitas, pengetahuan, atau nilai-nilai, didasarkan pada penalaran logis daripada metode empiris.

2.        Sebuah sistem pemikiran yang didasarkan pada atau yang melibatkan pertanyaan seperti: filsafat Hume. 

3.       Analisis kritis asumsi dasar atau kepercayaan. 

4.       Disiplin yang disajikan dalam kurikulum universitas sains dan seni liberal, kecuali kedokteran, hukum, dan teologi. 

5.       Disiplin yang terdiri dari logika, etika, estetika, metafisika, dan epistemologi. 

6.       Seperangkat gagasan atau keyakinan yang berkaitan dengan bidang tertentu atau kegiatan; teori yang mendasari: filsafat asli iklan. 

7.       Sebuah sistem nilai-nilai oleh yang satu hidup: mempunyai filsafat hidup yang tidak biasa.

Karakter filsafat[3] menurut

·         Open-minded: kesediaan untuk membayar yang adil untuk semua 

·         Skeptisisme: pendapat yang diterima dan status quo 

·         Pendekatan sistematis: menunjukkan hubungan antara bagian-bagian yang berbeda keyakinan / pemikiran sistem 

·         Sebuah dasar dalam membenarkan alasan: untuk meyakinkan informasi, nonsectarian orang 

·         Universalitas: meskipun metode dan pertanyaan tetap sama, interpretasi dan aplikasi akan berbeda dari satu tempat ke tempat lain.



[1] Ayn Rand, Philosophy, Who Needs It (hal 2) 

[2] John Dewey, Dikutip oleh Cornel West dalam The American Evasion of Philosophy, h. 112 

Definisi Etika

·   Definisi etika

Etika adalah cabang fiksafat yang mencoba untuk menentukan baik dan benar untuk dilakukan. Berkaitan dengan pilihan antara yang benar dna salah, baik dan jahat, serta pertanyaan-pertanyaan tentang kewajiban dan nilai. Etika ini juga berkaitan dengan etos Yunani yang berarti karakter, dalam filsafat etika berarti studi tentang moralitas.

Etika juga merupakan bentuk dari pendekatan  ilmiah, atau deskriptif, seperti yang digunakan oleh ilmu-ilmu sosial (misalnya, egoisme psikologis), dan filosofis, yang mencakup normatif, atau preskriptif, dan metaethics; ketika digunakan dalam arti biasa, Namun, etika, seperti moralitas , berarti nilai-nilai di mana manusia hidup dalam hubungannya dengan manusia lain, alam, Tuhan, dan / atau diri mereka sendiri) 

1.    Moral - mengacu pada perilaku atau aturan perilaku di mana orang tinggal, sementara etika mengacu pada studi tentang perilaku moral atau kode yang satu berikut: masalah moral, sementara khusus masalah etika lebih umum dan teoritis; (bahwa yang baik atau benar; etis)

2.    Nonmoral - menggambarkan masalah-masalah yang berada di luar lingkup keprihatinan moral; (hewan, tumbuhan, dan benda-benda mati pada dasarnya nonmoral)

3.    Amoral - tidak ada kesadaran moral; (non-moral); (acuh tak acuh terhadap moralitas; berlaku hanya untuk manusia, tidak ada pendidikan moral, tidak mengetahui perbedaan antara benar dan salah) 

4.    Bermoral - (tak terpengaruh oleh prinsip moral; ketidakadilan); (apa yang buruk atau salah; tidak etis)

 

Karakter etika
Apa itu Karakter? 
Tindakan yang diambil untuk melaksanakan nilai-nilai, etika dan moral yang Anda yakini 
Konsistensi antara apa yang Anda katakan Anda akan lakukan dan apa yang sebenarnya Anda lakukan. 
Menempatkan etika dalam tindakan. 
Mendefinisikan, membangun, atau merusak reputasi Anda. 
Kekuatan moral. Dibutuhkan keberanian moral untuk melakukan apa yang benar jika mungkin lebih mahal daripada anda bersedia untuk membayar. 
Siapa Anda dan apa yang Anda lakukan ketika tidak ada seorang yang melihat. 
"Apa yang salah adalah salah, bahkan jika semua orang melakukannya. Benar masih benar, bahkan jika tidak ada lain yang melakukannya. "- William Penn 

Etika: 

Tentukan hak moral dan kesalahan. 

Melampaui budaya, etnis, dan relevan untuk semua kondisi sosial ekonomi. 

Apakah yang harus dan seharusnya hidup. 
Akhlak: 

Apakah prinsip-prinsip etis

Didasarkan pada prinsip-prinsip dasar hak daripada melakukan yg berkenaan dgn hukum. 

Moral adalah selalu sama. Amoral bervariasi dari generasi ke generasi. 
Nilai:

Mengacu kepada semua keyakinan penting. 

Tidak semua etika, ada yang netral atau non-etis. 

Menyatakan; apa yang kita katakan, dan Operasional; apa yang kita lakukan. 
"Karakter tidak tercermin oleh apa yang kita katakan, atau bahkan dengan apa yang kita ingin, ini adalah refleksi dari apa yang kita lakukan. "- Anonymous


Ragam etika

a. Etika deskriptif

Hanya melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan suatu kelompok, tanpa memberikan penilaian. Etika deskriptif memelajari moralitas yang terdapat pada kebudayaan tertentu, dalam periode tertentu. Etika ini dijalankan oleh ilmu-ilmu sosial: antropologi, sosiologi, psikologi, dll, jadi termasuk ilmu empiris, bukan filsafat.

b. Etika normatif

Etika yang tidak hanya melukiskan, melainkan melakukan penilaian (preskriptif: memerintahkan). Untuk itu ia mengadakan argumentasi, alasan-alasan mengapa sesuatu dianggap baik atau buruk. Etika normatif dibagi menjadi dua, etika umum yang memermasalahkan tema-tema umum, dan etika khusus yang menerapkan prinsip-prinsip etis ke dalam wilayah manusia yang khusus, misalnya masalah kedokteran, penelitian. Etika khusus disebut juga etika terapan.

c. Metaetika

Meta berati melampaui atau melebihi. Yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita di bidang moralitas. Metaetika bergerak pada tataran bahasa, atau memplajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Metaetika dapat ditempatkan dalam wilayah filsafat analitis, dengan pelopornya antara lain filsuf Inggris George Moore (1873-1958). Filsafat analitis menganggap analisis bahasa sebagai bagian terpenting, bahkan satu-satunya, tugas filsafat.

Salah satu masalah yang ramai dibicarakan dalam metaetika adalah the is/ought question, yaitu apakah ucapan normatif dapat diturunkan dari ucapan faktual. Kalau sesuatu merupakan kenyataan (is), apakah dari situ dapat disimpulkan bahwa sesuatu harus atau boleh dilakukan (ought).


http://socialscience.cypresscollege.edu/~wheusser/100/guides/Ethics_Definitions.htmhttp://www.characterunlimited.com/character_ethics.htm